99. Ummul mukmin, Aisyah r.a. berkata: Pertama turunya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat, maka setiap bermimpi di waktu malam, terjadilah mimpi itu pada esok harinya bagaikan pastinya terbitnya fajar Subuh, kemudian ia senang menyendiri di gua Hira, di sana ia beribadat beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada istrinya untuk mengambil bekal dan kembali ketempat khalwatnya, kemudian kembali kepada istrinya Siti Khadijah dan mengambil bekal pula seperti semula, sehingga tibalah masanya turunya wahyu yang haq ketika nabi diGua Hira, maka datanglah Malaikat da nmenyuruhnya: Iqra’ (bacalah). Nabi saw. berkata : Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), tiba-tiba malaikat itu mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepasdan diperintah: Iqra’. Dijawab: Aku tidak dapat membaca. Maka ia didekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas, dan diperintah: Iqra’ bismirabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. ( Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuailid r.a. dan berkata: Selimutilah aku (Zammiluni, Zammiluni), lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda pada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya: Aku khawatir atas diriku. Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya: Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamutamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.
Kemudian Khadijah membawanya kerumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani dimasa jahiliyah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahka nbuta, maka berkata Khadijah: Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini. Waraqah berkata: Hai, keponakanku, apakah yang engkau alami? Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya. Lalu berkata Waraqah: Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa. Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu. Nabi saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Jawab Waraqah: Ya, tiada seorang pun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang.
100. Jabir bin Abdullah Al-Anshari r.a. ketika memberitakan turunya wahyu berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara orang dari langit, maka aku melihat ke atas, tiba-tiba malaikat yang datang kepadaku di Gua Hira itu duduk dikursi diantara langit dan bumi sehingga aku merasa sangat gentar, dan kembali kerumah untuk minta diselimuti (zammiluni, zammiluni), maka Allah menurunkan kepadaku: Ya ayyuhalmuddatsir. Qun fa andzir. Wa rabbaka fakabir.Wa tsiyabaka fathahhir. Warrujza fahjur. (Wahai orng yang berselimut. Bangunlah dan peringatkanlah. Dan nama Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan semua berhala tinggalkanlah). Kemudian turun wahyu dan semakin banyak.
101. Jabir r.a.: Yahya bin Katsir berkata: Aku bertanya kepada Abu salamah bin Abdurrahman tentang wahyu pertama yang turun dari ayat Quran, maka dijawab: Ya Ayyuhal Mudddatstsir. Aku berkata: Orang-orang berkata: Iqra’ bismi rabbikaladzi khalaqa. Jawab Abu Salamah: Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah tentang itu, dan juga aku tegur sebagaimana katamu itu, maka Jabir berkata: Aku tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh Rasulullah saw. kepada kami, yaitu: Ketika aku beribadah di Gua Hira, dan ketika telah selesai aku turun dari Hira tiba-tiba aku dipanggil ,maka aku melihat ke kanan, ke kiri tidak ada apa-apa, melihat ke muka ke belakang, juga tidak melihat apa-apa, lalu aku melihat ke atas, terlihat olehku sesuatu, maka segera aku pergi kepada Khadijah dan berkata kepadanya: Selimutilah aku dan siramkan air dingin kepadaku, maka diselimutilah aku dan diusap dengan air dingin, maka turunlah ayat: Ya ayyuhal muddats-tsir.