69. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: siapa yang terjun dari gunung untuk bunuh diri, maka ia kelak di neraka jahanam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan racun untuk bunuh diri, maka racun akan tetap di tangan dijilatinya dalam neraka jahanam untuk selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh diri dengan senjata besi maka besi itu akan tetap ditangannya untuk menikam keperutnya dalam neraka jahanam untuk selamanya.
70. Tsabit bin Adh-Dhahhaak r.a. sahabat yang ikut baiat kepada Nabi saw. dibawah pohon Baitur Ridwan, berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang bersumpah atas nama Islam maka ia sebagaimana yang disumpahkan itu. Dan tidak dianggap nazar seorang terhadap sesuatu yang dimiliknya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu alat di dunia, akan disiksa dihari kiamat dengan alat itu. Dan siapa yang mengutuk (melaknat) seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang menuduh berzina terhadap seorang mukmin maka sama dengan membunuh.
71. Abu Hurairah r.a berkata: Kami hadir bersama Nabi saw. di perang Khaibar, tiba-tiba Nabi saw. bersabda terhadap seorang yang mengaku Muslim: Orang itu ahli neraka. Kemudian ketika terjadi perang Khaibar, orang itu ikut berjuang perang dengan semangat yang keras sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi saw.: Ya Rasulullah, orang yang Tuan katakana ia ahli neraka, ia telah ikut perang yang hebat sekali hingga ia mati. Maka sabda Nabi. saw: Ia menuju ke neraka. Orang-orang mendengar keterangan dari Nabi saw. itu hampir ragu menanggapinya, kemudian ada berita bahwa orang itu belum mati tetapi luka parah (berat), dan pada waktu malam ia tidak sabar menderita lukanya hingga ia membunuh dirinya. Dan ketika berita ini disampaikan kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Allahu Akbar, asyhadu anni abdillahi warasuluhu (Allah Maha Besar, aku bersaksi bahwa aku hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian Nabi saw. menyuruh Bilal supaya berseru kepada semua orang: Sesungguhnya tidak dapat masuk surga kecuali jiwa yang benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama ini dengan perjuangan seorang fajir (yang tidak jujur imannya).
72. Sahl bin Saad As-Saidi r.a. berkata: Rasulullah saw. berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perangnya, demikian pula kaum musyrikin telah kembali kepada pasukannya, sedang ada seorang dari sahabat Nabi saw. yang sangat hebat perjuangnya pada hari itu hingga perjuangannya benar-benar mengagumkan sahabat lain-lainnya, mengejar musuh kesana kemari, memenggal dengan pedangnya, sehingga sahabat berkata: Hari ini tiada seorang yang sehebat si fulan, tiba-tiba Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah dia seorang ahli neraka. Maka seoarng sahabat berkata: Aku akan menyelidiki keadaannya. Lalu sahabat ini selalu mengikutinya jika lari maupun berhenti, tiba-tiba orang itu terkena luka yang sangat parah, lalu ia tidak tahan menderita lalu meletakkan pedangnya ditanah sedang tajamnya diletakkan di dada antara kedia teteknya, lalu ditekannya sehingga mati bunuh diri. Maka sahabat itu lari kepada Rasulullah saw. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah. Ditanya oleh Nabi: Mengapakah? Jawabnya: Orang yang tuan sebut ahli neraka itu. Karena orang-orang ragu dan bingung menerimanya, maka aku selidiki keadaannya, kemudian setelah ia luka parah, ia ingin segera mati dan meletakkan pedangnya di tanah dan tajamnya di antara kedua teteknya kemudian ditekan sehingga mati bunuh diri. Maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya ada kalanya seorang berbuat amat ahli surga pada lahirnya yang terlihat pada orang padahal ia ahli neraka, dan ada kalanya seorang mengerjakan amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli surga.
Sebab yang menentukan surga dan neraka, ialah husnul khatimah atau su’ul khatimah, jika sampai mati pada amal yang diridhai Allah maka ahli surga, tetapi jika mati dalam murka Allah maka pasti neraka.
73. Jundub bin Abdillah r.a berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar